Mengenal Shalat Sunnah Rawatib: Dalil, Jenis, dan Keutamaannya
![]() | |
Shalat berjamaah di sekitar Kabah, Foto: Dok/Fakry Naras Wahidi |
Bulan Ramadhan adalah momentum istimewa bagi umat Islam untuk memperbanyak ibadah dan amal saleh. Selain puasa dan tilawah Al-Qur'an, memperbanyak shalat sunnah, termasuk shalat rawatib, menjadi amalan yang sangat dianjurkan.
Di bulan penuh rahmat ini, setiap amal kebaikan dilipatgandakan pahalanya, sehingga menjaga dan memperbanyak shalat sunnah rawatib menjadi peluang emas untuk meraih keberkahan dan ampunan dari Allah SWT.
Apa Itu Shalat Sunnah Rawatib?
Shalat sunnah rawatib adalah sunnah yang dikerjakan sebelum atau sesudah shalat fardhu. Tujuannya untuk menyempurnakan kekurangan dalam shalat wajib serta sebagai bentuk ibadah tambahan yang sangat dicintai oleh Rasulullah.
Shalat rawatib terbagi menjadi dua tingkatan berdasarkan tingkat anjuran dari Nabi, yaitu:
1. Shalat Rawatib Muakkadah
Muakkadah berarti sangat ditekankan. Rasulullah senantiasa menjaga shalat ini dan jarang sekali meninggalkannya, baik saat bermukim maupun dalam perjalanan.
Rinciannya:
- 2 rakaat sebelum Subuh
- 2 rakaat sebelum Dzuhur
- 2 rakaat setelah Dzuhur
- 2 rakaat setelah Maghrib
- 2 rakaat setelah Isya
Total: 10 rakaat
Dalil: Dari Ummu Habibah radhiyallahu 'anha, Rasulullah bersabda:
"Barangsiapa yang menjaga shalat sunnah rawatib sebanyak dua belas rakaat dalam sehari semalam, maka Allah akan membangunkan baginya sebuah rumah di surga." (HR. Muslim, no. 728)
Catatan: Dalam hadis tersebut disebutkan dua belas rakaat, karena ditambah lagi 2 rakaat sebelum shalat Dzuhur, sehingga totalnya menjadi 12 rakaat. Ini menunjukkan bahwa 4 rakaat sebelum Dzuhur termasuk bagian yang dianjurkan (muakkadah).
Keutamaannya:
- Dibangunkan rumah di surga.
- Menutup kekurangan dari shalat fardhu.
- Mendapat kecintaan Allah karena mengikuti sunnah Rasul-Nya.
- Memberi ketenangan dan keberkahan dalam hidup.
2. Shalat Rawatib Ghairu Muakkadah
Ghairu muakkadah adalah shalat sunnah rawatib yang tidak terlalu ditekankan. Rasulullah terkadang mengerjakannya, dan terkadang tidak. Meskipun begitu, tetap dianjurkan bagi umat Islam untuk melakukannya karena keutamaannya yang besar.
Rinciannya:
- 2 rakaat sebelum Subuh
- 4 rakaat sebelum Dzuhur (2+2)
- 4 rakaat setelah Dzuhur (2+2)
- 4 rakaat sebelum Ashar (2+2)
- 2 rakaat sebelum Maghrib
- 2 rakaat setelah Maghrib
- 2 rakaat sebelum Isya
- 2 rakaat setelah Isya
Total: 22 rakaat
Dalil: Dari Ibnu Umar radhiyallahu 'anhuma, Rasulullah bersabda:
"Semoga Allah merahmati seseorang yang shalat sebelum Ashar empat rakaat." (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)
Catatan: Meski dalam hadis disebutkan 4 rakaat sebelum Ashar, namun umumnya ulama menyebut 2 rakaat saja sebagai bagian dari ghairu muakkadah, dan sisanya adalah tambahan yang juga bernilai sunnah.
Keutamaannya:
- Memperbanyak amalan sunnah sebagai bentuk cinta kepada Allah.
- Menambah pahala dan mendekatkan diri kepada Allah.
- Menambah kesempurnaan dalam ibadah sehari-hari.
Penutup
Bulan Ramadhan adalah saat terbaik untuk memulai kebiasaan baik. Salah satunya adalah menjaga shalat sunnah rawatib, baik yang muakkadah maupun ghairu muakkadah. Dengan keistimewaan pahala yang berlipat di bulan suci ini, jangan lewatkan kesempatan untuk memperkuat hubungan dengan Allah melalui amalan sunnah yang ringan namun penuh fadhilah.
Yuk, mulai dari sekarang jadikan shalat rawatib sebagai bagian dari rutinitas ibadah harianmu—khususnya di bulan Ramadhan ini.
Semoga Allah memberi kita kekuatan untuk istiqamah dalam kebaikan. Aamiin!
Posting Komentar untuk "Mengenal Shalat Sunnah Rawatib: Dalil, Jenis, dan Keutamaannya"
Siaran pers, kerja sama, pemasangan iklan dll, dikirim ke email: redaksi[at]radarempoa.com